Manajemen Waktu
Apakah manajemen waktu itu penting?
Bagi sekelompok orang, waktu adalah aset yang teramat
penting bahkan untuk manusia modern, waktu sering disamakan dengan uang.
Begitu juga halnya dalam sebuah proyek, manajemen waktu adalah hal yang
esensi.
Dapat dikatakan bahwa factor utama yang membedakan
antara proyek dan kegiatan operasional adalah adanya keterbatasan waktu dalam
suatu proyek, sementara kegiatan operasional bersifat berkelanjutan.
Keterbatasan waktu ini mencerminkan adanya misi khusus
dan penting dalam setiap proyek. Sehingga pemenuhan target waktu menjadi tugas
utama pengelola dan pemimpin proyek.
Manajemen jadwal yang perlu dilakukan
oleh manajer proyek dan anggotanya
Input utama adalah WBS, yakni kesepakatan mengenai lingkup kerja proyek.
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan:
1. Merinci berbagai kegiatan yang diperlukan untuk
penyelesaian setiap paket pekerjaan secara lebih spesifik.
2. Menentukan urutan atau logika proses penyelesaian
pekerjaan sehingga estimasi waktu dapat diperoleh dengan lebih akurat namun
realistis.
3. Estimasi sumber daya (resources) yang akan melibatkan
dan dipergunakan (money, materials, methods, machines) dalam rangkaian kegiatan
tersebut.
4. Estimasi target waktu perkegiatan dan mencari total
durasi seluruh rangkaian kegiatan yg sering ditampilkan dalam sebuah diagram
kegiatan proyek(network diagram) atau Precedence Diagraming Method (PDM).
5. Menyusun dan finalisasi jadwal dalam bentuk
gantt-chart atau time table.
6. Mengendalikan dan menyesuaikan jadwal proyek.
Proses utama terkait manajemen waktu
proyek
Pada tahap perencanaan:
Ø Menyiapkan daftar aktivitas (action plan) untuk
menyelesaikan setiap paket pekerjaan (work packages).
Ø Menyusun urutan setiap paket pekerjaan atau aktivitas
dalam suatu rangkaian diagram, yang disebut Schedule Network Diagram.
Keterkaitan antara masing-masing aktivitas predesesor dan suksesor dalam proyek
dapat digolonkan ke 4 pola hubungan yaitu:
1. Finish-to-Start.
Kegiatan A selesai kemudian dilanjutkan dengan kegiatan B.
2. Finish-to-Finish.
Kegiatan A selesai sehingga kegiatan B dapat selesai.
3. Start-to-Start.
Kegiatan A dimulai sehingga kegiatan B dapat dimulai.
4. Start-to-Finish.
Kegiatan A dimulai sehingga kegiatan B dapat selesai.
Ø Keterkaian antara kegiatan A dan kegiatan B dapat
terjadi karena sifatnya yang mandatory (hard logic), yakni kegiatan A secara
teknis harus selesai sebelum kegiatan B dapat dimulai.
Ø Teknik lain dalam manajemen waktu adalah leads (percepatan
waktu) dan lags (waktu tunggu/perlambatan).
Ø Berdasarkan daftar aktivitas, manajer proyek harus
memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia, material dan peralatan.
Ø Langkah berikutnya adalah mencari durasi proyek dengan
membuat network diagram.
DAFTAR PUSTAKA:
Ø K.C.CHAN, PETER ONG, DAN R.EKO INDRAJIT. Integrated
project management. Yogyakarta: Andi; 2004.
Ø Robert K. Wysocki, Robert Beck Jr, David B.Crane.
Effective Project Management, Second Edition. Canada: John Wiley & Sons,
Inc; 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar